Cast :
- Lee Donghae (Namja)
- Choi Ji Soo (Yeoja)
Gendre : Romans n sad
Summary : Apapun akan ku lakukan untuk mu, (nggx tau deh ini bener summary.a atw bukn) XD
>>>>>>>>>>>>>>
Langit begitu indah tapi tak seperti hatiku sekarang ini. Ku tatap langit tapi dengan mudahnya ku rasakan sesuatu keluar dari sudut mataku. Aku merasakan rasa sesak didalam dadaku, ingin rasanya aku menjerit sekarang tapi itu tak mungkin karna aku takut dia mendengarnya.
“Lee donghae, kapan kau menganggapku sebagai istrimu?” tanya ku dalam hati
Yah, aku memang sudah menikah dengan lee donghae sejak 3 tahun yg lalu tapi entah mengapa aku tak pernah bisa merasakan bahwa aku adalah istrinya.
“Kapan kau akan memanggilku chagi dan kapan pula kau bisa mengatakan Saranghae pada ku, aa....” Teriakku frustasi
Ku tutup wajahku dengan telapak tanganku, terisak dalam diam menahan semua rasa perih yg selama ini ku pendam karna perlakuannya.
“Aku tau kita di jodohkan tapi kau bisa menolaknya dulu, ku mohon jangan seperti ini, aku sakit hae..” ucapku sambil terisak
Aku terus terisak sampai aku dengar ada seseorang memanggil namaku dan nadanya sedikit berteriak.
“Ji soo...” panggilnya
Segera ku hapus air mataku dan berlari menuju suara itu.
Bukk
“Aw” rintihku karna aku jatuh tersungkur dan tepat berada di kakinya
“Yak.. kau ini, tidak bisakah kau berhati-hati?” tanyanya seraya membantuku berdiri
“Gomawo” ucapku
“Ne” jawabnya
Aku terdiam menunduk tanpa bertanya padanya. Dia terus berbicara namun aku tak bisa menjawab itu dan hanya mampu tertunduk mendengarkan.
“Yak.. kau sedang berbicara denganku, kenapa kau malah menunduk seperti itu?” tanyanya menggentak
“Mianhae donghae-ya” jawabku dan mendongkakkan wajahku menatapnya
Aku mentapnya dalam, tapi entah apa yg sekarng aku rasakan, sungguh tatapannya sangat berbeda dari donghae yg sebelumnya.
Donghae Pov
“Apa ini, kenapa hatiku sangat sakit melihat wajahnya seperti ini, apa dia habis menangis?” tanya ku dalam hati sambil mentap wajahnya
“Ji soo-ya, mianhae” ucapku dalam hati
Donghae pov end
“Matamu” ucap donghae pelan
“Hmmm, wae?” tanyaku ragu2
“Kau habis menangis?” tanya donghae
“A...ani, tadi mata aku kemasukan debu” jawabku berbohong
“Hmmm yasudah, aku mau pergi dulu” ucap donghae
“Kemana? Bukankah kantor sedang libur sekarang?”tanyaku
“Itu bukan urusanmu” jawabnya dan melangkah pergi
“Tunggu” ucapku menahannya
“Wae?” tanyanya
“Kau sudah makan?” tanyaku perhatian
“Belum, aku akan makan nanti” jawabnya dan melangkah lagi
Ku dengar pintu yg di tutup sekarang.
“Huft....,sabar ji soo-ya” ucapku menyemangati diri sendiri
Ku langkahkan kakiku menuju kamar, menatap semua foto pernikahan ku dengannya, ku ambil salah satu foto itu dan ku peluk erat sambil terisak.
“Sakit...” ucapku sambil meremas bajuku di bagian dada yg terasa sesak
Ku terus meremasnya sampai ku rasakan mataku mulai kelelahan karna air mata ini, tanpaku sadari tubuhku ambruk di ranjang empuk ini dan terisak dalam diam.
“Ku mohon, cintailah aku..” ucapku pelan lalu aku mulai menutup mataku dan tertidur
Beberapa jam kemudian-
“Hmmm” lengkuh ku pelan
“Jam berapa ini” ucapku dan langsung melihat kearah jam
“Mwo...” teriakku
Brak
Ku buka pintu dengan kasar, ku turuni semua anak tangga yg ada di rumah ini dan mulai mencari sesuatu dengan cemas.
“Donghae” ucapku ketika membuka salah satu ruangan
Aku terus mengulangi itu, membuka semua pintu di rumah ini, mencari lee donghae yg entah sudah pulang atau belum.
“Hahaha..” tawa seseoarang dari luar
Ku hentikan langkahku saat mendengar suara tawa seseorang dari luar rumah, ku dekati itu dan membuka perlahan hordeng yg sedikit belum terbuka.
“Donghae” ucapku pelan
Ku alihkan tatapanku dengan seseoarang yg berada di sampingnya itu
“Hae-ya, apakah kau masih menyukainya?” tanyaku dalam hati saat melihat seseorang yg berada di sampinya itu ternyata adalah mantan kekasih donghae sebelum ia di jodohkan denganku.
Ku tutup hordeng itu lagi, aku duduk di kursi ruang tamu menunggunya membuka pintu dan masuk dalam rumah.
Cklek
Ku dengar pintu yg terbuka, langsung ku alihkan tatapanku pada pintu itu.
“Kau sudah pulang?” tanyaku
“Ne” jawabnya singkat
“Hmmm, ji soo-ya?” pangil donghae
“Ne” jawabku
“Tar malam apakah kau ada waktu?” tanyanya
“Hmmm ada, kenapa?” tanyaku
“Temui aku di taman jam 8 malam” jawabnya dan langsung pergi
Donghae langsung pergi setelah mengatakan itu tapi tidak dengan ji soo dia sangat bingung dengan perkataan donghae.
“Menemuinya” ucapku pelan dan tersenyum senang
>>>>>>>>>>>>>
Pukul 7 malam-
Ku langkahkan kakiku menuju taman dengan pakaian yg berbeda dari sebelumnya.
“Aku sungguh senang hae-ya” ucapku dalam hati dan terus berjalan sambil tersenyum sesekali
Sampai di taman, aku duduk di salah satu kursi yg berada di taman.
“Kau belum datang hae?” tanyaku sendiri sambil menatap jam tangan
Aku terus terduduk, entah sudah berapa lama aku menunggunya disini tapi dia tak kunjung muncul. Salju sudah mulai turun karna sekarang memang musim dingin, ku gosok2 kan tanganku mencari ke hangatan.
“Hae-ya, kau dimana?” tanya ku pelan sambil meniup tanganku yg mulai dingin
Ku tatap jam tanganku dan kulihat sudah pukul 11 malam.
“Ku kira, aku terlambat tapi ternyata kau membohongiku hae” kataku pelan
“Separah itu kah aku untuk mu hae? Kenapa kau tidak datang.. kau jahat hae” kataku terisak dan mulai berdiri
“Ku rasa kau tak akan datang, sampai jumpa” ucapku dan langsung melangkahkan kakiku pergi
Aku pergi dari tempat itu sambil terisak dan tertunduk lemas, ku rasakan semua tubuhku bergetar kedinginan dan dapat ku rasakan tubuhku sudah membeku sekarang. Ku dongkak wajahku menatap kearah depan dan
Jderrr..........
Brakk
Tubuhku terjatuh seketika saat melihat sesuatu di hadapanku sekarang.
“Donghae-ya” ucapku pelan
Ku coba untuk berdiri kembali menuju kearahnya
“Hae-ya..” panggilku berteriak
“Ji soo” jawabnya pelan
“Hiks.. hiks.. seperti inikah kau?” tanyaku terisak pelan
“Ji soo-ya ini tak seperti yg kau lihat” jawabnya gerogi
“Aku tau hae kau sangat menyukainya, tapi ku mohon anggap aku ada hae, aku juga punya hati, aku punya perasaan..” ujarku melepas kekesalan dalam hatiku
“Ji soo-ya, jebal jangan menangis” ucapnya seraya memegang pundakku
“Jangan sentuh aku” ucapku sambil menyingkirkan tangannya dari pundakku
“Ji soo” ucap wanita di samping donghae
“Ne, apa?” tanyaku kasar
“Ini tak seperti yg kau fikirkan” jawabnya
“Hah, aku tak mengerti padamu, kau tau? Dia sudah memiliki istri dan kau? Kau masih saja jalan dengan namja yg sudah jelas2 sudah menjadi milik orang lain” ujarku penuh emosi
“Ji soo” ucap donghae
“Hae-ya, kau mau apa?” tanya ku
“Apa maksudmu?” tanya donghae tak mengerti
“Selama ini kau tak perah peduli denganku, aku sakit hae.. aku sakit..” jawabku dan terisak kembali
“Ji soo-ya” panggil donghae
“Kau tau, karna mu aku bertahan walau aku sudah tidak kuat lagi” ujarku
Donghae terdiam sambil mendongkakkan wajahnya keatas tanpa menjawab semua perkataan ji soo yg sudah sangat terisak.
“Baiklah, aku mengerti hae” ucap ji soo dan donghae langsung mengalihkan tatapannya
“Kita cerai” ucap ji soo finish
“Mwo...” ucap donghae kaget. “Soo-ya, kau gila, hah?” tanya donghae
“Ne, aku gila karna mu hae dan aku juga sakit karna mu, aku nggx mau kayak gini terus, aku capek hae.. capek..” jawabku dengan peuh penekanan
“Ji soo-ya, aku..” ucap donghae terputus
“Kalau gitu, ini” ucap ji soo memberikan selembar kertas
“Apa ini?” tanya donghae
“Surat cerai dariku” jawab ji soo
“Hah, sejak kapan?” tanya donghae
“Aku tau kalau semuanya akan berjalan seperti ini, jadi untuk apa lagi, aku sudah mempersiapkan itu sejak dulu” jawab ji soo
“Aku tak mau” ucap donghae dan memberikan surat itu lagi
“Hah, kau harus menerimanya, selamat tinggal” ucapku dan langsung pergi
Ku langkahkan kakiku menjauh dari tempat donghae berdiri. Aku terus melangkah sambil terisak tanpa ku sadari ternaya aku sudah sampai di depan pintu rumahku dan ini bukanlah rumah yg di tempai aku dan donghae melainkan rumah orangtua ku.
Ku buka pintu rumah ini, baru berapa langkah umma sudah melihatku dan langsung bertanya macam-macam padaku, tanpa ambil pusing langsung ku naiki tanggga menuju kamarku dan menguncinya.
“Aku tak ingin menemuinya” ucap ku sendiri di dalam kamar dan mulai tertidur
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Keesokkan harinya-
“Chagi-ya, kenapa kau berada disini?” tanya ummaku
“Ani, aku hanya sedang merindukan umma saja” jawabku berbohong
“Apa kau sudah izin pada suamimu?” tanyanya
“Sudah” jawabku berbohong kembali
TOK
TOK
TOK
Ku dengar pintu yg ku ketuk lalu aku langsung menuju pintu itu dan membukakannya.
“Ya.. cari siapa yah?” tanya ku pada seseorang yg sekarang sedang berdiri di depan rumahku
“Apa anda ji soo?” tanyanya
“Ne” jawabku
“Ini” ucapnya memberikan sebuah kado kecil
“Apa ini?” tanya ku
“Tadi ada seorang pria yg memberikan ini padaku dan dia menyuruhku memberikan ini pada anda” jawabnya
“Oh, gomawo” ucapku dan tersenyum
Ku tutup pintu itu dan melangkah menuju kamarku. Sampai dikamar mulai kubuka kado itu dan ku lihat ada sebuah kertas yg terjatuh.
“Apa ini” ucapku seraya mengambil kertas itu dan membukanya
To : Ji soo
“Ji soo-ya mianhae chagi-ya, sungguh au mencintaimu tapi sepertinya aku sudah tak pantas untuk mu, aku terlalu menyakitkan bukan? Hmmm.. sebelumnya aku ingin menjelaskan kalau aku dan dia tak ada hubungan apapun kami hanya berteman dan jika kau sering melihat aku bersamanya itu karna aku ada urusan yg berkaitan denganmu, memang sebelumnya kami berpacaran tapi bukan berarti aku akan terus bersamanya bukan? Ji soo-ya mianhae, sebenarnya sudah lama aku mencintaimu tapi aku tak punya keberanian untuk itu, hmm.. ini, mungkin dapat menebus kesalahanku yg terlalu bodoh selama ini, Semoga kau suka, SARANGAHE..”
Lee Donghae
“Hae-ya.. apa maksudnya ini” ucapku dan langsung membuka kotak kado ini
Ku buka perlahan kotak kado ini, ku rasa sesuatu yg bening keluar dari sudut mataku.
“Hiks.. hiks.. hae-ya” ucapku terisak saat membuka kado itu yg ternyata berisikan cincin
Ku tatap cincin itu lalu ku buka kembali surat yg terselip di kotak kado ini.
“Ini lah alasan kenapa aku sering bersamanya, karna aku mencintaimu dan ingin memberikan ini padamu ji soo-ya” tulisan manis di kertas itu
“Hae-ya” ucapku pelan
Bukk
Aku ambruk sambil terisak dan memeluk kotak kado itu erat.
“Saranghae donghae-ya” ucapku terisak
Ku berdiri dari posisi tadi dan langsung membuka pintu kamar lalu berlari menuju pintu depan.
“Hae-ya mianhae” ucapku
Brakk
Ku buka pintu rumah dengan kasar, lalu aku terus berlari menelusuri semua jalanan.
Aku terus berlari entah berapa banyak orang yg sudah ku tabrak karna aku berlari dengan cepat yg sekarang ada di fikiranku hanyalah satu yaitu donghae. Ku lirik jam tanganku dan aku tau ini adalah jam bekerja donghae, ku putuskan untuk berlari menuju kantornya.
Brakk
Baru saja aku sampai, aku sudah menabrak seorang pegawai kantor dan semua barangnya berantakan terpaksa aku harus membantunya membereskan dulu.
“Mianhae” ucapku lalu kembali berlari menuju lift
Ku tekan-tekan tombol lift itu tapi sangat lama karna aku sudah tak sabar aku langsung berlari menaiki tangga darurat untuk menuju lantai 4.
“Hosh, hosh, hosh” deru nafas ku tak teratur baru saja di lantai 2 aku sudah kelelahan.
Aku mengambil nafas sejenak lalu aku berlari kembali sampai di lantai 3 ku lihat seseorang yg kucari sedang mengobrol dengan karyawannya sambil menunggu lift terbuka.
Aku berlari menujunya dan
“Donghae..” panggilku saat dia mau masuk kedalam lift,
Donghae menengok sebentar lalu beralih pada karyawannya yg sudah ada di dalam lift, donghae berbicara sebentar lalu beralih kembali pada ji soo yg memanggilnya tadi.
“Ji soo-ya” jawab donghae tersenyum
Ji soo tersenyum kearah donghae lalu berlari untuk menggapai donghae dengan air mata yg menetes.
Puk
Ji soo memeluk tubuh donghae erat, merasakan setiap kehangatannya dari pelukannya itu sambil terisak di dada bidang donghae.
“Mianhae, jeongmal saranghae” ucap ji soo sambil terisak
“Ji soo-ya, harusnya aku yg meminta maaf” kata donghae lembut
“Tapi aku sungguh bodoh hae-ya, aku..”
“Suuttt, jangan teruskan” ucap donghae mengelus punggung ji soo lembut
“Hae-ya, apa surat itu benar?” tanya ji soo
“Ne” jawab donghae
“Kenapa kau tak mengatakannya langsung padaku” ujar ji soo
“Hmmm, ji soo chagi-ya, saranghae” ucap donghae menatap mata ji soo lekat
“Hae-ya” ucap ji soo sambil terisak
“Uljimayo” ucap donghae sambil mengusap air mata ji soo
“Tapi kenapa kau membuat ku menunggu kemarin?” tanya ji soo
“Mianhae, aku memaang bodoh tapi aku punya alasan” jawab donghae
“Apa?” tanya ji soo
“Aku pergi mengambil cincin itu dulu tapi dia malah lupa menaruhnya dimana” jawab donghae
“Dia? Maksudmu kekasihmu dulu?” tanya ji soo
“Ne. Kau taukan dia juga memiliki bisnis perhiasan jadi aku memintanya untuk membuat cincin itu untuk mu, tapi tenang saja cincin itu hasil design ku sendiri” jawab donghae menjelaskan
“Tapi kenapa kau bisa berdua dengannya kemarin?” tanya ji soo
“Hmmm.. setelah aku tau cincinnya dia lupa meletakkannya, ku putuskan untuk menemuimu dan setelah aku sampai di taman ternyata dia menemukannya dan memberikannya padaku tapi pada saat itu juga kau datang di antara kami dan salah paham karna itu” jawab donghae
“Hae-ya” ucap ji soo bersalah
“Tapi ku harap kau sudah tak salah paham lagi ji soo-ya” kata donghae dan tersenyum
Puk
Ji soo memeluk tubuh donghae kembali dan donghae pun membalasnya dengan senang hati.
“Gomawo” kata ji soo
“Ne” jawab donghae
Ji soo masih memeluk tubuh donghae erat begitu juga donghae.
“Ji soo-ya, surat cerai itu, gimana?” tanya donghae lemas
“Hae-ya, aku akan membatalkannya” jawab ji soo tersenyum manis kearah donghae
“Gomawo” ucap donghae tersenyum
“Hae-ya” panggil ji soo
“Ne” jawab donghae
“Katakan sekali lagi” kata ji soo
“Apa?” tanya donghae tak mengerti
“Katakan sekali lagi kalau kau mencintaiku” jawab ji soo
“Bukan hanya sekali ji soo-ya, aku akan mengatakannya sampai beribu kalipun aku mau” ujar donghae dan tersenyum manis
“Hae-ya” ucap ji soo
“Saranghae nae chagi” ucap donghae manis
“Nado saranghae nae yeobo” jawab ji soo dan membalas senyuman donghae
Mereka saling bertatapan dan tersenyum penuh kehangatan.
“Jangan pernah katakan kau ingin cerai lagi denganku yah” mohon donghae sambil menatap manik mata ji soo
“Hmn, ne” jawab ji soo
“Aku ingin mendengar kau menginginkan anak dariku, bukan cerai denganku” ujar donghae menggoda
“Ih.. kau ini” ucap ji soo malu-malu
“Bukan kah sudah 3 tahun?” tanya donghae
“Ne” jawab ji soo
“Kau menginginkannya?” tanya donghae
“Semua wanita yg sudah menikah pasti menginginkan itu donghae-ya” jawab ji soo
“Baiklah” ucap donghae lalu menarik tangan ji soo
Donghae menarik tangan ji soo sedangkan ji soo hanya dapat mengikuti langkahnya.
“Kita mau kemana?” tanya ji soo
“Kita pulang” jawab donghae
“Mau apa? Bukankah ini belum waktu jam pulang?” tanya ji soo
“Kenapa? Aku ingin memberikan tugas ku sebagai seorang suami” jawab donghae santai
“Mwo.... ANDWE...” Teriak ji soo tapi donghae hanya tersenyum
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar