Author : Yuni Shiwon Elf a.k.a Ishikawa Michiyo a.k.a Mi-Chan
Cast :
- Cho Kyuhyun a.k Kyuhyun (namja)
- Park Ceri a.k Ceri (yeoja)
Gender : Sad and romans
Summary : Beribu-ribu cara untuk melupakanmu tapi Aku selalu gagal, aku.. tidak bisa melupakan mu, aku sangat mencintaimu dan kumohon.. kembalilah padaku.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Langit begitu indah tapi tak seperti hatiku sekarang ini. Ku tatap langit tapi dengan mudahnya ku rasakan sesuatu keluar dari sudut mataku. Aku merasakan rasa sesak didalam dadaku saat kembali kesini, ke rumah lama ku yang sudah ku tinggali beberapa tahun sejak kejadian itu.
Srett..
Ku rasakan kakiku menginjak sesuatu ketika ku injakkan kakiku menuju kamarku yang sudah lama tak kutempati.
Ku ambil sesuatu yang ku injak itu, sebuah kertas tipis berdebu yang sedang menghadap membelakangiku. Ku balik kertas itu perlahan dan..
JDER..
Kenangan itu terlintas lagi di benakku, kenangan yang begitu menyakitkan untuk kisah cinta anak muda yang baru saja merasakan apa itu cinta.
“Park ceri, yeoja yang sudah lama tak kutemui sejak umurku 20 tahun dan aku sudah meninggalkannya lebih dari 5 tahun tepatnya sekarang adalah 7 tahun aku meninggalkannya, meninggalkan cinta pertamaku”
Flash back---
Brakk
“Yak...”
Terdengar suara yeoja mengagetkanku.
“Matamu itu kau taruh dimana, hah?” tanyanya sinis
Ku tatap wajahnya intens yang sepertinya wajah itu begitu asing dimataku. “Siapa dia?” tanyaku dalam hati
“Yak.. kau lelaki mesum, kenapa menatapku seperti itu, hah?” tanya sinis kembali, seketika ku sadar dari lamunanku sendiri
“Maaf, kau bicara apa tadi? Apa... ada yang bisa ku bantu?” tanyaku polos dan ku lihat wanita itu menatap ku cengo
“Ih... lihat” ucapnya sambil menunjuk buku yang berserakkan di lantai. “kau membuat bukuku terjatuh dan berantakan lalu sekarang kau berkata ada yang bisa ku bantu, apa maksudmu?” tanyanya jutek
“Maaf aku tak sengaja” ucapku dengan wajah bersalah
Ku lihat dia tampak terdiam memperhatikkan ku intens sepertinya.
“Pantas saja kau menabrakku jadi ini” ucapnya menarik psp ku paksa. “Ini yang membuatmu menabrakku dan membuat bukuku terjatuh berantakan” ujarnya sambil menyodorkan psp ke hadapanku
“Mianhae” ucapku yang memang itu semua salahku karna aku bermain psp tanpa meperhatikan jalan
“Dimana tempat sampahnya?” tanyanya masih dengan nada sinis
“Untuk apa?” tanyaku tak mengerti
“Oh, sepertinya disana” ucapnya yang sepertinya sudah melihat tempat sampah lalu dia langkahkan kakinya menuju di mana tempas sampah itu berada.
BRAK
“Yak.. apa yang kau lakukan?” tanya ku menggentak saat ku lihat dia membuang psp ku tepat ke tempat sampah
“Membuang psp mu itu, puas” jawabnya dan langsung melesat pergi tanpa memberesi bukunya yang berantakkan di koridor kampus
“Yak.. kau” ucapku berteriak tertahan. “Kau tak membereskan bukumu kah?” tanya ku keras
Dia nampak menghentikan langkahnya lalu berbalik menatapku.
“Jika kau merasa bersalah seharusnya kau yang memberesi buku itu lalu kau berikan padaku, araseo” ujarnya tenang dan melesat pergi lagi
“Yak..” jeritku sambil menggempal tangan. “Hai.. nona siapa namamu?” tanya ku berteriak karna tidak mungkin aku mau mengembalikan buku-buku ini tanpa mengetahui siapa pemiliknya yang ada nanti aku pasti pusing mencarinya.
“Park ceri, jurusan seni lukis” jawabnya berteriak tanpa membalik kearahku
“Ceri.. park ceri, hahaha.. nama yang lucu” ujarku dalam hati dan tersenyum manis. “Aku cho kyuhyun” ucapku berteriak
Flash back end--
Aku tersenyum getir saat itu juga, dimana aku ingat pertama kali bertemu dengannya. Pertemuan yang sangat lucu menurutku, dia sangat berani membuang barang yang paling berharga untukku dan menyuruhku untuk mengembalikan bukunya yang berserakkan itu.
“Hah, kenapa sulit sekali melupakanmu ceri, bukankah aku yang sudah menyuruhmu melupakan ku tapi, kenapa kita tertukar, aku lah yang tidak bisa melupakan mu padahal aku sudah pergi ke jepang untuk bisa melupakanmu, apakah aku terlalu mencintaimu tapi.. tapi kenapa kau membuatku membencimu dan harus melupakanmu” ujarku sambil menatap foto manis saat aku dan dia berpacaran dulu, dimana aku dan dia tersenyum manis di foto itu
Tes
Lagi-lagi cairan bening itu menetes dengan sendirinya.
“Bagaimana kabarmu? Apa kau bahagia dengannya? Apa kau... kau masih ingat saat kita bersama dulu?” tanyaku pada sosok perempuan di foto itu.
Flash back---
Berbulan-bulan aku satu kampus dengan perempuan yang bernama park ceri itu dan tak di sangka sekarang aku benar-benar menyukainya.
“Apakah ini yang namanya cinta pandangan pertama?” tanyaku pada diri sendiri
Ku tersenyum tipis saat mengingat wajahnya yang polos itu sedang bermanja padaku, ya... sejak kejadian pertama kali kita bertemu, aku dan dia jadi saling bertengkar sampai seterusnya tapi siapa yang menduga ini kalau sekarang kita sudah sangat dekat karna aku yang selalu mencoba untuk dekat dengannya.
“Kyuhyun” panggil seseorang yang sangat ku kenali suaranya
“Ceri, ada apa?” tanya ku saat dia sudah ada di dekatku dan duduk tepat di sampingku
“Tidak, aku hanya ingin bersama mu saja” jawabnya dan tersenyum manis padaku
Kami terdiam sesaat, ku rasakan sekarang hatiku begitu bergejolak, aku begitu ingin mengungkapkannya pada perempuan di sampingku ini.
“Ceri..” panggilku dan dia langsung menatapku
“Ya.. ada apa?” tanyanya
“Aku.. hmm.. apakah kau sudah memiliki kekasih?” tanyaku gerogi dan ragu-ragu
“Kenapa kau menanyai itu? Memang ada apa?” tanyanya bingung
“Tidak, aku hanya ingin bertanya, lalu apa jawabanmu?” tanyaku
“Aku belum memiliki kekasih” jawabnya tersenyum dan ku balas senyumannya itu
Kami kembali terdiam, dan ku lihat sekarang dia menyandarkan punggungnya di kursi. Aku kembali memikirkan sesuatu dan ku tatap dia kembali saat aku tau apa yang harus ku lakukan sekarang.
“Ceri” panggilku
“Hmn” jawabnya
“Aku... aku mencintaimu” ucapku langsung
“Hah, apa yang kau katakan tadi?” tanyanya sambil menatapku serius
“Aku mencintaimu” ucapku ulang
“Kyu...,, aku..” ucapnya terputus
“Hmm ceri, kalau kau tak suka, tidak perlu di jawab juga tidak apa-apa kok, hehehe” ujarku yang merasa tak enak dengannya
“Apa yang kau katakan, aku ingin mengatakan kalau aku juga mencintaimu” ujarnya tersenyum manis
“Jadi..” ucapku
“Ne” jawabnya tersenyum lembut kearah ku
Flash back end—
Ku terseyum tipis kembali, kenangan dimana aku mengungkapkan perasaanku padanya dan menjadikan dia pacarku dan ini adalah pertama kalinya aku berpacaran.
“Aku merasa bahagia saat bersamamu, tapi.. sepertinya tidak denganmu, aku yakin itu” kataku berbicara dengan selembar foto kusam
“Aku ingat dimana konflik mulai muncul diantara kita dan kau.. kau menduakanku ceri-ya” ucapku dan menutup mataku mengingat hal itu.
Flash back---
Sudah 4 bulan ini aku berpacaran dengannya dan akhir-akhir ini hubunganku selalu di penuhi konflik.
Ku langkahkan kaki ku menuju taman. Ku hentikan langsung kakiku saat sampai di taman dan mataku tepat menangkap sosok perempuan yang sangat ku sayangi, ah.. bukan tapi ku cintai, sedang bersama laki-laki lain, berpegangan tangan dan apa ini.. ku lihat laki-laki itu mencium ceri tepat di kening.
“Ceri.. park ceri” panggilku emosi
Dengan emosi yang memuncak ku panggil dia dan ku lihat dia berbalik kearah ku dengan wajah takut.
“Kyuhyun” ucapnya pelan
Aku mendekat kearahnya dengan tempo cepat dan bisa ku tebak wajahku memerah sekarang karna marah.
“Apa yang kau lakukan dengan lelaki ini?” tanyaku menatapnya dalam
“Kyu.. aku, aku hanya bermain saja” jawabnya gerogi
“Bermain katamu, apa kau fikir mataku ini tidak bisa membandingkan mana yang sedang bermain dan mana yang bukan, hah” ujarku sedikit menggentaknya dan dia menutup matanya bertanda kalau dia takut
“Huft, kyu.. aku.. aku minta maaf” ujarnya tiba-tiba
“Maaf? Aku terluka, apa kau tau?” tanyaku sambil meremas dadaku sendiri
“Kyu.. aku minta maaf, tapi... yang kau lihat itu memang benar aku bukan bermain” jawabnya sambil menunduk
“Apa maksudmu park ceri.., kau, kau..huft” ucapku dengan emosi tertahan
“Aku menyesal kyu.. aku memang wanita kejam” ujarnya yang sekarang menangis
“Jadi, apa maksud dari semua ini? Jika kau tak mencintaiku kenapa kau menerimaku, bukan kah sudah ku bilang jika kau tak menyukaiku kau tak perlu menjawabnya, lalu sekarang apa, kau.. kau membuatku kecewa” ujarku penuh dengan rasa sakit di dada
Dia hanya diam tak membalas perkataanku, aku yang mulai geram langsung membalik tubuhku lalu melangkah meninggalkannya tapi langkah itu tertahan.
“Kyu..” panggilnya
“Lupakan aku” ucapku
“Kyu.. aku..” ucapnya terputus
“Mulai sekarang anggap kita tak pernah bertemu, lupakan aku dan akan ku pastikan aku juga akan melupakan mu” ujarku tanpa menatapnya
“Kyu,. Aku akan bertunangan besok” ucapnya dan
JEDER..
Hatiku bagaikan tersambar petir, hati ku begitu sakit saat mendengar itu. Aku langsung terdiam kaget.
“Mianhae kyu.. ku harap kau akan datang” ucapnya dan ku dengar ada langkah kaki yang pergi menjauhiku
Brak
Tubuhku langsung terjatuh ke tanah, ku remas baju bagian dadaku yang terasa sesak.
“Hiks hiks..” tangis ku meledak saat itu juga. “Kenapa... kenapa kau seperti ini” ucap ku terisak
Keesokkan harinya, aku sudah bersiap-siap untuk datang ke pertunangannya walau aku sangat ragu tapi setelah ini akan aku pastikan kalau aku akan benar-benar melupakannya, melupakan cinta pertama ku walau aku harus sakit bertahun-tahun.
Flash back end---
Ku perhatikan setiap lekuk wajahnya yang terpampang jelas di foto ini.
“Aku baru ingat kalau kau sudah bertunangan dan aku yakin sekarang kau sudah menikah dengannya bukankah begitu?” tanya ku yang seperti orang gila karna bertanya dan berbicara dari tadi dengan foto yang sudah begitu lama
“Sepertinya aku harus memusnahkan mu, agar aku tak akan pernah mengingatmu lagi” ucapku tersenyum hambar
Prekk
Ku sobek foto itu menjadi dua, memisahkan diriku dan dirinya. Sekarang ku langkahkan kakiku menuju halaman belakang. Ku taruh foto itu di tempat sampah yang tahan api dan mulai ku nyalakan api lalu ku bakar foto itu saat ini juga.
“Selamat tinggal, my first love” ucapku tersenyum
Sekarang ku tinggalkan foto yang terbakar itu dan ku langkahkan kakiku menuju sebuah taman yang dekat dengan rumahku untuk mencari udara segar.
Sampai di taman, aku duduk di salah satu pohon yang rindang dan aku langsung ku ambil earphone ku yang berada di kantung celana dan memakainya lalu ku nyalakan lagu yang berasal dari handphone ku yang sengaja selalu ku bawa setiap aku ingin berpergian.
Ku tutup mataku meresapi setiap alunan lagu.
Dukk
“Aw..” rintih ku sambil mengusap kepalaku saat ku rasa ada benda yang menyentuh kepalaku keras, langsung ku buka mataku dan mencari apa yang tadi membuat kepalaku sakit
“Bola, yak.. milik siapa ini?” tanya ku keras
Ku edarkan penglihatanku keseluruh taman dan ku lihat ada anak kecil yang sedang menarik-narik ujung kemeja seorang perempuan sambil tangannya menunjuk ke arah ku dan perempuan itu menunduk yang sepertinya sedang mendengar perkataan anak itu.
“Sepertinya ini milik anak itu” ucapku dan aku langsung berlari mendekati anak itu
“Ini punya mu?” tanyaku lembut sambil menyodorkan bola itu di hadapannya
“Iya” jawabnya dan langsung mengambil bola itu dari tanganku dan berlari bermain kembali dengan teman-temannya
Ku lihat anak itu langsung bermain dan bercanda ria dengan teman-temannya setelah itu langsung aku berbalik dan melangkah untuk ke tempat ku duduk itu namun terhenti saat ada seseorang yang memanggilku tapi bukan dengan sebutan nama.
“Tuan” panggilnya
Aku langsung menghentikan langkahku, “Suara itu.. sepertinya tak asing di telinga ku tapi.. suara siapa?” tanya ku pada diri sendiri
“Tuan..” panggilnya ulang dan aku langsung membalik kearahnya
“Te..rimakasih” ucapnya yang sempat terputus dan menjadi pelan saat pandangan kami bertemu
Glek
Ku telan saliva ku saat melihat perempuan ini, dia.. dia adalah
“Ceri..” ucapku dalam hati
Aku tetap terdiam sekarang.
“Kyuhyun, benarkah ini kau?” tanyanya sambil mendekat kearahku
Dia terus mendekat tapi anehnya kenapa kakiku malah menuntunku untuk mundur menjauhinya.
“Kyu.. kenapa? Kau masih ingat denganku kan?” tanyanya tapi sungguh aku tak bisa berkata-kata sekarang, mulutku seperti terkunci rapat dan hati ku terasa tertusuk beribu jarum
“Kyu, kenapa kau diam? Kau benar-benar sudah lupa dengan ku, kyu.. jawab aku, kumohon” ujarnya dan aku langsung berbalik dan melangkah cepat
“Kyu... aku tau kau masih mengenaliku jadi kumohon jangan menghindar dari ku, kumohon hiks hiks” ujarnya sedikit berteriak dan sekarang ku dengar ada suara tangisan
Ku berbalik menatap tubuhnya yang sekarang sedang berlutut, menangis sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya sendiri.
“Ceri” panggilku saat aku sudah berada dekat dengannya, ku lihat dia mendongkakkan wajahnya menatap sendu ke arahku
“Kyu..” ucapnya dan langsung berdiri, “Maaf, aku..”
Sutt
Ku letakkan jari telunjukku ke bibirnya.
“Jangan teruskan” ucapku sambil melepas jari telunjukku dari bibirnya. “hmm.. sepertinya kau bahagia dengan dia, lihat.. dia anakmu bukan?” tanyaku sambil menatap sosok anak kecil yang sedang bermain bola
“Kyu.., tidak” ucapnya pelan
Ku arahkan pandanganku pada ceri kembali saat dia berkata tidak dengan perkataanku.
“Apa maksudmu, hmn?” tanyaku yang berpura-pura santai
“Dia.. dia bukan anak ku kyu.. dia adalah keponakkanku” jawabnya
“Ah, mianhae.., aku tidak tau soal itu” ucapku yang merasa sedikit bodoh
“Gwaenchanayo” jawabnya tersenyum manis, senyuman yang begitu aku rindukan dan aku hanya terdiam menatap senyuman itu.
“Bagaimana hubunganmu dengannya?” tanyaku membuyarkan lamunanku sendiri karna senyumannya.
“Aku.. aku sudah putus dengannya, aku merasa kalau aku.. aku tidak mencintainya kyu..” jawabnya
“Maksudmu?” tanyaku
“Aku sadar kalau sebenarnya, aku.., huft, orang yang aku cintai itu adalah kau kyu, aku menyadari itu kyu..” ujarnya yang sangat membuatku tersentak hebat
“Ceri-ya, kau tak usah merasa bersalah sampai-sampai kau berkata bodoh seperti ini” ujarku dengan sedikit senyuman terpaksa
“Tidak kyu.. aku benar-benar mencintaimu” ucapnya. “Kyu..” panggilnya
“Ya..” jawabku
“Kumohon jangan tinggalkan aku lagi dan..jangan menyuruhku untuk melupakanmu kyu.. karna aku benar-benar mencintaimu” ujarnya dengan air mata yang menetes di sudut matanya. “Aku sakit saat kau tak ada di sampingku, aku merasa kalau aku adalah wanita bodoh karna sudah menyia-yia kan mu, cinta pertamaku.. hiks” ujarnya kembali
“Apa? Kau bilang apa tadi? Cinta..”
“Cinta pertamaku” jawabnya memotong perkataanku
“Ceri, kau.. benarkah?” tanyaku
“Ya, soal perjodohan itu sebenarnya itu adalah kemauan orang tua ku tapi sejujurnya di hatiku hanya ada kau kyu.. aku begitu sakit saat aku mengatakan perjodohan itu padamu dan aku juga sakit saat kau mengatakan kau harus melupakanmu, maafkan aku” ujarnya yang masih terisak
“Ceri..” panggilku
“Hiks.. tapi orang tua ku sudah memutuskan perjodohan itu karna mereka tau seperti apa orang yang mereka jodohkan dengan ku itu adalah laki-laki yang kurang ajar kyu..” ujarnya yang masih terisak dan menunduk
“Ceri.. aku..” ucapku dan memegang dagunya agar dia dapat menatap mataku
“Kembalilah padaku kyu..” ucapnya sambil menatap mataku
“Aku.. aku bahagia saat kau mengatakan itu tapi.. apakah kau tak salah dengan menyuruhku untuk kembali denganmu, bukankah di luar sana masih banyak laki-laki lain” ujarku penuh dengan penyesalan
“Ya.. di luar sana memang masih banyak laki-laki lain tapi semuanya tidak ada yang seperti mu, kau satu-satunya lelaki yang benar-benar mencintaiku”jawabnya santai
“Kyu.. kau ingat dulu?” tanyanya
“Apa?” tanyaku balik
“ dulu.. kau yang mengatakan ingin menjadi kekasihku bukan? dan sekarang aku yang akan meminta mu untuk menjadi kekasihku” ujarnya yang semakin menatapku lekat sedangkan aku hanya mampu terdiam
“Cho kyuhyun.. aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?” ujarnya dengan keras
“Ceri.. apa yang kau lakukan?” tanyaku saat melihat sekelilingku sedang menatap aneh ke arah kami
“Jawab aku” ucapnya
Aku terdiam sambil menatap wajahnya lekat. Aku fikirkan baik-baik itu semua dan tersenyum manis saat ku ketahui apa jawabnya.
“Ne.. aku mau menjadi kekasihmu” jawabku dan tersenyum manis lalu memeluk tubuhku hangat
Ku lepas pelukkannya dan ku lepas kalungku yang berliontin sebuah cincin.
“Park ceri” panggilku sambil berlutut di hadapannya. “Mau kah kau menikah denganku dan menjadi ibu bagi anak-anak ku yang nanti lahir dari mu?” ujarku dan ku lihat dia nampak kaget dengan perkataanku ini yang secara tiba-tiba
“Kyu..” ucapnya dan terisak kembali. “Aku mau” jawabnya sambil mengangguk dan tak henti air matanya itu mengalir namun langsung ku hapus air mata itu dan ku peluk tubuhnya erat.
“Aku mencintaimu dan aku mengerti kenapa aku begitu sulit untuk melupakan mu, aku.. aku sungguh tidak bisa melupakan kamu karna aku terlalu mencintaimu park ceri” ujar ku dan mencium ujung kepalanya lembut
“Ne kyu.. aku juga mencintaimu dan tak bisa melupakan mu” ujarnya yang masih memeluk erat tubuhku
“Hmmm.. Penyesalan selalu datang tiba-tiba yah, tapi inilah makna dari semua itu kau dapat kembali kepelukkan ku dan ku harap ini untuk selamanya” ujarku hangat. “Saranghae, park ceri-ya” ucapku
“Nado saranghae” jawabnya lembut
END
Aku butuh coment dan like –nya yah chingudeul.. jebal, gomawo ^^
Sebelum FF nya udah aku post di fb :)